Tuesday, January 22, 2008

MELANGKAH PASTI KE DEPAN

Dear All,
Every New Year, all people will make the evaluation with their performance while to show their new commitment to become the best one in next year.
Moving forward...congratulations
Happy New Year 2008
KOLOM

MELANGKAH PASTI KE DEPAN, MENOLEH JUGA KE BELAKANG
PERGANTIAN waktu selalu ditandai dengan perubahan tekad dan semangat. Momentum itu sering pula dijadikan sebagai tonggak baru dalam kehidupan. Bila pergantian tahun dalam seumur hidup kita sudah berlangsung puluhan kali, cobalah hitung sudah berapa banyak tonggak yang sudah dipancang di ranah bermain di taman kehidupan ini.
Tak terasa, dalam beberapa hari terakhir di awal tahun 2008 ini terdapat dua momentumpergantian waktu yang amat penting. Pertama, datangnya Tahun Baru 2008, mulai 1 Januari yang ditandai dengan pesta kembang api dan pendedahan renungan demi renungan yang memberikan penyadaran akan arti penting waktu. Kedua, Tahun Baru Islam, 1 Muharam yang ditandai dengan perayaan dan keramaian yang bernapas Islam dengan semangat kebersamaan, kesederhanaan dan ketulusan.
Betapa pentingnya arti waktu bagi setiap orang. Ajaran Islam sejak lama telah mengingatkan setiap orang bahwa waktu dikiaskan dengan banyak hal. Ada kiasan berbunyi: waktu adalah pedang, siapa yang lengah dengan waktu akan terpancung sendiri. Bahkan dalam Al Quran terdapat sebuah surat tentang waktu yakni Wal Asyri (Demi Masa).
Andai kita hubungkan bekas telapak kaki yang sudah dilangkahkan selama setahun, berapa panjang lintasan yang terbentang di depan kita. Setiap bekas telapak kaki itu menyisakan kenangan demi kenangan yang boleh dicatat atau dibuang begitu saja. Tentulah kenangan yang baik patut dipajang agar menjadi tonggak prestasi yang perlu ditingkatkan di masa depan. Begitu pula,kenangan buruk perlu dijadikan cermin agar di masa depan tidak terulang kembali.
Waktu telah merangkai kenangan demi kenangan di dalam hidup kita. Tak ada seorang pun yang bisa terlepas dari momentum kenangan itu. Berbahagialah orang yang memiliki kenangan manis sepanjang hidupnya. Dan betapa tidak beruntungnya orang yang didominasi oleh kenangan-kenangan buruk belaka.
Namun, Tuhan dengan segala Maha-Adilnya selalu memberikan keseimbangan kenangan baik dan buruk pada diri seseorang. Di antara kenangan seperti itulah semua orang berupaya untuk memperbanyak kenangan baik agar hidupnya bisa lebih bermakna
Kenangan baik biasanya akan memberikan motivasi yang lebih tinggi dalam mencapai prestasi yang gemilang. Ada hal-hal yang kurang tentu perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Sebab, tak ada orang yang ingin merugi sepanjang hidupnya karena ketidak beruntungan belaka.
Dalam hal ini, Rasulullah sudah men egaskan bahwa orang yang hari ini nasibnya lebih buruk dari hari kemartin adalah orang-orang yang malang. Sementara orang yang nasibnya hari ini dan kemarin sama, itulah orang-orang yang merugi. Sedangkan orang yang nasibnya hari kemarin lebih baik dari hari ini, itulah orang yang beruntung.
Semua orang pastilah ingin menjadi orang yang beruntung. Dan untuk menjadi orang yang beruntung itu diperlukan tekad dan kerja keras sepanjang masa. Bukankah, hidup ini memang hanya tersedia buat orang-orang yang bekerja keras karena hidup hanya bisa berubah dengan tindak nyata. ***

No comments: